Sabtu, 18 Desember 2010

Mimpi

Hari ini gak tau deh, harus berperasaan seperti apa.
Senangkah, atau bagaimana....
Tapi, badan terasa sangat lemas, dan seperti  biasanya, di jalan hati menjadi biru.....
malah warnanya lebih tua hari ini.....

Pagi-pagi terbangun karena mimpi, aku tidak tahu ini mimpi indah atau bukan....
Tapi sepertinya bukan.....
Setingannya aneh.
Tiba-tiba saja aku berada di altar.
Aku masih dengan jilbabku masuk altar di gereja untuk apa?
Na'udzubillahimindzalik.
Ternyata ada orang yang sudah mempersiapkan pernikahannya denganku.
Aneh, aku sama sekali tidak pernah melihat orang itu dalam kehidupan nyata, wajahnyapun biasa, tidak tampan, tetapi dalam mimpiku sepertinya dia orang yang sangat akrab denganku. Sehingga sangat sulit bagiku menolak keinginannya. Tapi sungguh, walaupun ini hanya mimpi, aku masih sadar dengan akidah agamaku.
Aku tidak mungkin menikah dengan orang yang berbeda agamanya denganku.
Apalagi di gereja.
Tidak mungkin.
Tetapi banyak orang-orang yang sepertinya kukenal mendukung hal itu, mereka bilang ini cuma di catat sipil saja dan kami tetap pada keyakinan kami masing-masing.
Tapi kenapa harus di gereja?
Pernikahan itu tidak juga dimulai,walaupun semuanya sudah siap, bahkan pendetapun sudah ada di depan.
Waktu dalam mimpiku itu seakan-akan berjalan lambat.
Aku meminta izin ke kamar kecil dan diditulah aku mulai berfikir. Mengapa aku menikah dengan orang yang sama sekali aku tidak suka?
Aku teringatkan dengan cintaku yang lama tetapi masih terus bersemi di hati, di mimpi ataupun dalam kehidupan nyata.
Keluar dari kamar kecil, kemudian aku melihatnya, aku langsung menarik tangannya dan berjalan mengikutinya sambil menangis.
"Aku, tidak mencintainya, aku tidak mau menikah dengannya"kataku kepadanya.
Dengan keadaanku yang seperti itu aku aharap dia benar-benar mengerti perasaanku dan menyatakan cintanya padaku.
Tetapi sambil mengelus kepalaku, dia berkata"Benar, dia juga tidak cocok untuk mendukung cita-citamu".
Aku teringat bahwa kau memang membutuhkan seseorang yang bisa mendukung dan mendampingiku meraih cita-citaku yang bisa dibilang "religius" itu.
Tiba-tiba saja wajah orang yang kucintai itu berubah menjadi wajah abangku.
Aku menjadi lebih sedih.
Aku benar-benar merindukannya dan berharap dia datang dan menghentikan pernikahan ini.
Kemudian Ibuku dan teman-temannya dengan jilbab lebar pun datang.
Aku heran, kenapa tidak ada yang bereaksi marah ketika itu, dbahkan ketika memasuki altar. Akupun sempat menyatakan kepada Ibuku, bahwa pernikahan ini sebenarnya sangat jelas bertentangan dengan syari'at agama kami.
Tetapi semua seperti memang menyerahkan keputusan kepadaku.
Tiba-tiba saja ambulan datang.
Semua orang dari altar menjadi riuh.
Ada apa ini?
Ternyata ada yang tiba-tiba meninggal, tetapi aku tidak tahu siapa.
Yang jelas dengan ini,pernikahanku batal.
Sungguh tidak tahu bagaimana rasanya hatiku.
Aku langsung memeluk sahabatku yang aku tidak ingat wajahnya itu dan aku menagis puas karena pernikahan tersebut batal.
Dan do'aku terjawab sudah.
Allah memang menolongku selalu, bahkan dalam mimpi. Sungguh terharu.

Setelah terbangun, hatiku sangat bergejolak, aku teringat dia.
Benar-benar merindukannya.
Walaupun setiap hari bayangannya ada di mata dan pikiranku,tetapi untuk hari ini sungguh berbeda., Aku menjadi lebih banyak melamun. Dan sangat lemas.

Semoga semuanya akan baik-baik saja.
Rabbi, A'udzubika min hamadzatis Syayathin.
Wa a'udzubuka Robbi an yahdhurun.
Ya muqallibal Quluub, Tsabbits Quluubana 'ala diinik.......

Tidak ada komentar:

Posting Komentar