Kamis, 06 Januari 2011

F4 dalam MIMPI

Saya memang suka Asia. Hampir semua hal tentang Asia saya suka. Film, budaya, artis, dan banyak hal lain tentang itu.
Mengenai Film dan segala tayangannya baik dalam televisi ataupun layar lebar saya suka Asia. Saya suka Meteor Garden. Saya suka F4. Jerry, Vic, Ken, Vannes. Saya suka mereka bahkan dari saya belum mengerti apa itu suka dan idola ataupun fans. Yang saya tahu, serial Meteor Garden yang diputar di salah satu stasiun tv waktu itu membuat saya sangat menyukai mereka. Bahkan ketika mereka akan mengadakan konser di Indonesia   dengan harganya yang sangat mahal, mencapai angka 2jt (yang waktu itu termasuk angka yang tidak biasa), saya sampai menangis meminta orang tua untuk menonton. Tidak hanya itu, saya bahkan sampai mimpi. Mungkin itu akibat dari saya belum mengerti apa itu suka, idola, ataupun fans. Mungkin sekedar shock society saja, karena banyak orang yang memang hangat membicarakan mereka, dan saya jadi follower dalam hal ini.
Setelah agak lama,perasaan itu kemudian menghilang sendirinya, seiring dengan merosotnya karir mereka. Namun,ketika masa dimana saya sudah mengerti apa itu suka, idola ataupin fans, perasaan ini kembali ada. Sepertinya saya mengidap shock sosiety yang kedua kalinya tentang mereka. Saya mulai melihat lagi Meteor Garden, berkali-kali. Teman saya dalam statusnya di facebook pernah mengatakan kalau menonton itu memang bisa meningkatkan emosi (ungkapan salah seorang ahli). Memang benar, dan hal itu terbukti pada saya. Setelah menonton, saya mulai mendengarkan lagi lagu-lagu mereka, dan saya mulai mencari-cari siapakah diantara mereka yang paling saya sukai, dan saya memilih Jerry Yan.
Agak aneh memang, dengan identitas saya yang sekarang, saya masih memikirkan hal-hal seperti ini, tetapi inilah saya.
Semalam, tepatnya tanggal 7 Januari 2011 dini hari saya bermimpi bertemu dengan F4. Lengkap. Aneh. Mereka datang ke kampusku dalam rangka mengahadiri acara "sesuatu". Mungkin Festival Mandarin atau apa, tidak jelas. Uraian latarnya juga tidak begitu jelas, ya anggaplah wajar karena ini sebuah mimpi. Di dalam sebuah mimpi, sebuah mimpi baik dan indah akan terpilih perpaduan latar-latar yang menarik dan mendukungnya, walaupun akan kontras dengan kehidupan nyata, ataupun tidak sesuai porsi mungkin. Begitu juga halnya mimpi buruk. Kembali ke mimpi saya, ketika saya melihat mereka dengan pakaian "akhwat" saya ini, saya langsung berjingkrak senang dan menarikan sedikit putaran Balet dengan percaya diri. Saya meminta mereka untuk mau berfota bersama, dan mereka menyetujui, walaupun nanti. Gaya mereka semakin terlihat segar dan lebih muda di usia mereka yang sudah lebih dari kepala tiga rata-rata. Mereka hanya berjalan santai, saya pikir mungkin mereka sudah merasa orang-orang tidak begitu mengenalnya seperti dulu. Tetapi apapun itu, saya sangat senang. Oh, My God.
Setelah melewati beberapa acara, kemudian mereka beranjak pergi. Dan dari kejauhan di padang rumput saya meneriaki mereka. Saya menagih janji. "Hei, tunggu. Janji adalah janji." aku berteriak keras.
Mereka kemudian berhenti dan menyetujui untuk foto bersama. Saya ingat dalam mimpi saya meminta salah seorang ikhwan teman sekelas saya (yang suka mengkritik saya) untuk mengambil foto kami berlima. Saya tau mungkin dia akan berpikir macam-macam. Apalagi waktu itu Vannes memakai pose memeluk bahu saya dengan sebelah tangannya (pose biasa fans dengan idolanya), yang waktu itu tetap dengan segala ornamen "lebar" saya. Sedikit menghindar, tetapi kemudian saya terus bergaya. Tersenyum percaya diri. Benak saya (masih dalam mimpi) mengatakan "tidak apa-apa, sekali-kali lah". Baiklah.
Tetapi kemudian tiba-tiba Vannes pingsan. Lalu semua menjadi sibuk....dan....................saya pun terbangun.

Ah, itulah mimpi. Dan saya harap tidak akan perbah terjadi yang sedetail itu. Mungkin walaupun mengaharapkan bertemu, ya sekedarnya. Sesuai porsi masing-masing. Karena sekarang saya sudah mengerti dan sudah harus sadar mengenai porsi saya itu.