Minggu, 23 Januari 2011

Kalau Terus Dianggap Gagal, Bagaimana Bisa Berhasil???

Tulisan ini saya tulis setelah berkali-kali saya melihat banyak aksi yang kontra pemerintah yang cenderung selalu merendahkan kinerja mereka. Di balik kata-kata "aksi damai" sebuah kelompok "santun"itu tetap saja selalu ada hujatan atas orang-orang yang bekerja di atas.  Bahkan teman-teman saya sendiri. Saya mengetahui hal ini karena saya juga adalah bagian dari organisasi pergerakan kampus, yang memang mereka lebih cenderung kontra pada pemerintah. Setiap kali ada evaluasi kerja pemerintah, pasti akan ada bagian banyak dari mereka yang turun ke jalan. Aku yang seharusnya mendukung mereka, malah jadi golongan yang kontra mereka dan pro pemerintah. Pada dasarnya saya memang tidak suka demo.
Tidak dapat dipungkiri memang, bahwa sebagai manusia biasa, setiap dari mereka (baca:pemerintah) tidak ada yang sempurna. Diantara para pekerja atas sebagian dari mereka adalah orang yang dianggap masyarakat "tidak suci", tetapi apakah mereka yang mengatakannya adalah orang suci 100%???? Siapa yang berani mengatakan dirinya suci 100% tanpa dosa sedikitpun? Bahkankita tidak dapat menjamin diri ,tidak melakukan sepuluh kesalahan yang dianggap dosa dalam sehari. Mereka juga tidak seperti itu. Mereka adalah manusia. Bedanya dari kita, mereka bekerja diatas dan bertugas membuat ataupun mengelola kebijakan. Kita tidak bisa mengatakan secara general pemerintahan itu rusak hanya karena ulah 100 orang oknum misalnya. Orang-orang yang memang sudah mencekoki atau bahkan korban pencekokan otak oleh provokator, selalu akan mencari-cari kesalahan dzari orang yang mereka kontrai. Tentu saja salah berbicara satu kalimat, dari dua halaman yang benar, akan dicap jelek, dan dapat dijadikan sebab pemerintah itu harus turun.
Sebagai mahasiswa yang mempunyai emosi yang labil dan sangat suka aksi, kita harus sadar dan dapat membedakan, mana kebenaran asli dan mana kebenaran hasil plintiran. Jangan sampai membuat kita rela beraksi, tertangkap polisi, bahkan rela mati, hanya karena pemahaman yang salah dari kita dan kemuadian menjadi korban politik "orang-orang invisible".
Banyak hal yang dapat kita lakukan untuk memperbaiki negeri, Janagn cuma menghujat dan berkata bejat, laknat, dan sumpah serapah lain kepada mereka. Tetapi coba kenalilah mereka lebih dalam. Baca artikel atau buku-buku objektif mengenai mengenai mereka. Sehingga kita bisa tahu benar tentang orang yang harus kita dukung atau kita kontrai. Bukan hanya termakan berita tv atau korasn2 subjektif, yang memang juga  menjadi alat politik.

Semoga bermanfaat dan menjadi bahan renungan