Kamis, 30 Desember 2010

MUBTADA'

المبتداء
Mubtada’ adalah isim marfu’)kata benda yang berakhiran dhammah) yang menjadi pokok dalam sebuah kalimat.
Contoh :                                                                                                                     
·         فاطمة تسكنين فى الشقة   = Fathimah tinggal di apartemen.
Mubtada’ dari kalimat ini adalah Fathimah.                                       
Contoh lain  :
·         يذهب العلماء الى المستشف = Guru itu pergi ke rumah sakit.
 Setiap mubtada’ harus bersifat ma’rifah (definit), seperti nama orang, kota, negara dan lain sebagainya. Ma’rifah biasanya ditandai dengan ال seperti العلماء pada kalimat kedua, namun adapula yang tidak (seperti nama orang, misalnya فاطمة pada kalimat pertama).
Menurut letaknya mubtada’ terbagi dua, mubtada’ muqaddam (terletak sebelum khabar atau predikat) dan mubtada’ muakhar (terletak di belakang khabar).
1.      Mubtada’ Muqaddam
Seperti namanya -muqaddam yang berarti di depan-, mubtada muqaddam terletak di depan (mendahului) khabar.
Contoh :
·         الطالبة فى الفصل = Mahasiswi itu di dalam kelas
·         طالب فى المكتبة   = Mahasiswa itu di perpustakaan
Syarat mubtada’ harus muqaddam adalah sebagai berikut :
  • Isim Isyarah
  • Isimnya menyerupai isim Isyarah, seperti kata alladzi.
Contoh : Alladzi:na yu’minu:na bilghaib
·          Kedua isim mubtada’ dan khabarnya adalah ma’rifah (dengan ال) atau nakirah (tanpa ال)
Contoh


2.      Mubtada’ Muakhar
Mubtada’ muakhar berarti mubtada yang terletak setelah khabar (muakhar = terakhir).
Contoh :
·          فصل الطالبةفى  = Di dalam kelaslah mahasiswi itu.
·         فى المكتبة الطالب   = Di perpustakaanlah mahasiswa itu
Syarat mubtada’ harus diakhirkan antara lain sebagai berikut :
  • Mubtada’nya nakirah dan khabarnya adalah Jar Majrur
Contoh : طالب فى المكتبة
  • Jika khabarnya adalah istifham (kata tanya)
Contoh : ؟ حَالُكَ كَيْفَ = Bagaimana keadaanmu (kabarmu)?
Menurut penggunaan isimnya, mubtada terbagi menjadi enam jenis, yaitu:
1.      Isim ‘Alam adalah isim yang berhubungan dengan hal umum dan sudah menjadi hal pasti dan sudah diketahui oleh komunikator, misalnya nama orang, nama kota, dan lain-lain.
Contoh :
·         فاطمة طالبة = Fatimah adalah seorang mahasisiwi
·         مدينة كبيرة  جاكرتا= Jakarta adalah kota besar
2.      Isim yang ber ال, menunjukkan sesuatu yang khusus dan sudah dimengerti oleh komunikator.
 contohnya :
·         البيت كبير = Rumah itu besar.
·         الولد سعيد = Anak laki-laki itu senang.
3.      Dhamir.
 Dhamir adalah kata ganti orang. Seperti , هو, هي ,هما ,هم ,انت, انت,   انا
Contoh :         
·         هو يعلم فى الشركة = Dia (laki-laki) bekerja di kantor.
·         هي تحب عملها = Dia (perempuan) mencintai pekerjaannya.
4.      Isim Isyarah (kata tunjuk), misalnya هذه , هذا, ذالك .
Contoh :                                             
·         هذه سيارة جميلة = Ini adalah mobil yang bagus
·         هذا اخي احمد     = Ini adalah saudara laki-lakiku, Ahmad.

5.      Man’ut wa Na’at (Man’ut & Na’at)
Man’ut dan Na’at adalah dua rangkaian isim atau lebih (berbentuk adjektif) yang belum terbentuk menjadi kalimat sempurna (frase). Man’ut adalah kata yang disifati, sedangkan Na’at adalah sifatnya. Man’ut dan Na’at bisa terbentuk dari isim yang berakhiran tanwin atau berawalan ال.
Contoh :
·         كرسي الجميل فى فصل = Kursi yang bagus itu ada di kelas.
·         الكتب الجديد فى المكتبة = Kitab yang baru itu ada di perpustakaan.
Kata كرسي pada kalimat pertama adalah Man’ut atau kata yang disifati oleh kata جميل yang menjadi Na’at (sifat). Kedua kata tersebuta adalah mubtada’ dalam kalimat sederhana di atas.
6.      Mudhaf wa Mudhaf ilaih ilaih
Mudhaf dan Mudhaf ilaih adalah dua kata atau lebih yang kemudian membentuk frase.
Mudhaf adalah kata nakirah (tetapi tanpa tanwin) yang berada di depan frase, sedangkan Mudhaf ilaih adalah kata ma’rifah setelah Mudhaf.
Contoh :
·         محمد جديدلباس         = Baju Muhammad baru.
·         مكبة جامعة قريبة من البيتي = Perpustakaan kampus dekat dengan rumahku.
Kata لباس pada kalimat pertama di atas  adalah Mudhaf, sedangkan محمد adalah Mudhaf ilaih. Begitupun kata مكبة dan جامعة pada kalimat kedua. Keduanya (Mudhaf dan Mudhaf ilaih adalah mubtada’ pada masing-masing kalimat.

Sumber:




3 komentar:

  1. mubtada muakhar dan khabar muqaddam itu kerana memberikan hasaskah

    BalasHapus
  2. saya nak tahu akan khabar muqaddam dan mubtada muakhar dengan halus

    BalasHapus